HALLOUP.COM – Elektabilitas Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden (capres) menempati posisi teratas dan mengungguli Ganjar Pranowo serta Anies Baswedan.
“Di bulan Mei 2023, elektabilitas Prabowo Subianto mencapai 33,9 persen,” kata peneliti LSI Denny JA Adjie Alfaraby dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat, 19 Mei 2021.
“Diikuti oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebesar 31,9 persen dan mantan gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebesar 20,8 persen.”
Adjie menyebutkan empat alasan yang membuat elektabilitas Prabowo berhasil mengalahkan Ganjar dan Anies.
Pertama, katanya, mayoritas responden menginginkan sosok dengan kepemimpinan kuat sehingga mampu menumbuhkan perekonomian Indonesia.
Baca artikel menarik lainnya di sini: Enggan Bahas Pertanyaan Media Terkait Politik di Lingkungan Masjid, Prabowo: Tak Boleh, Nanti Aku Disemprit
“Dari ketiga nama bakal capres (Prabowo, Ganjar, Anies), Prabowo lebih kuat asosiasinya sebagai sosok pemimpin kuat yang mampu menumbuhkan ekonomi.”
“Prabowo dipandang sebagai pemimpin yang tegas, kuat, serta fasih dalam merangkul aneka pihak,” jelasnya.
Baca Juga:
Piala Asia 2024, Prabowo Subianto Doakan Timnas Indonesia Menang Tanding Lawan Timnas Korsel
Prabowo Subianto Dapat Ucapan Selamat Sebagai Presiden Terpilih dari Menlu AS Anthony J Blinken
Kedua, elektabilitas Prabowo juga semakin meningkat karena sejumlah pendukung Ganjar berpindah memilih Prabowo karena dianggap lebih berkarakter nasionalis.
Selanjutnya, posisi Prabowo sebagai menteri berhasil memperkuat citranya sebagai capres yang mampu mengelola pemerintahan.
“Keempat, Prabowo dinilai menjadi tokoh sentral yang banyak diterima oleh berbagai spektrum politik,” kata Adjie.
Hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA periode 3-14 Mei 2023 dilakukan melalui tatap muka dengan menggunakan kuesioner kepada 1.200 responden dari seluruh Indonesia.
Baca Juga:
Duta Besar Jepang Masaki Yasushi Kuunjungi Prabowo Subianto Bahas Program Pelatihan Militer Gabungan
Capres Prabowo Subianto Ungkap Harapannya, Indonesia Mampu Ekspor Pangan dalam 4 Tahun ke Depan
LSI Denny JA menerapkan metode kuantitatif, dengan ambang batas kesalahan survei tersebut sebesar 2,9 persen.
LSI Denny JA di dalam surveinya juga memperkaya informasi dan analisis dengan menerapkan metode kualitatif.
Seperti analisis media, wawancara mendalam, dan diskusi kelompok terpumpun.***